Thursday, August 25, 2016

Tips Bisnis Fashion Tanpa Paceklik

Tips Bisnis Fashion Tanpa Paceklik-Mengalami masa paceklik bisnis fashion? Masa paceklik ini bisa dihadapi siapa saja,terlebih bila itu masuk kategori produk musiman.Tak ada alasan untuk meratapi nasib, yuuuk bangkit.Bisnis fashion tak ada matinya. Sepanjang hayat manusia, sandang menjadi kebutuhan utama.Ditambah pengaruh gaya hidup (lifestyle) yang menjadikan pemakainya terus mengikuti arus mode yang tak berhenti berkembang.

Tentu saja, dari sisi ini, sandang memiliki peluang bisnis besar. Pemain di bisnis ini bukan hanya monopoli ritel raksasa yang menggurita, pemain skala kecil, termasuk toko online (modal tipis dan dropshipper sekalipun), juga bisa sukses dari jenis usaha ini (bisnis fashion).Hampir semua kegiatan bisnis, adakalanya mengalami masa-masa puncak penjualan. Namun, pada masa tertentu mengalami masa paceklik alias angka penjualan minim serta cenderung anjlok . Apalagi itu produk fashion yang spesifik, misalnya, baju muslim, baju koko, dan mukena. Grafik penjualan antara Ramadan dan pasca-Lebaran, sudah pasti berbeda.



Sebesar apapun peluang bisnis fashion, produk ini tetaplah masuk kategori barang dagangan musiman. Selain itu, bisnis fashion sangat dipengaruhi mode yang cepat sekali tergerus oleh tren sesaat.Apa yang laris pada awal tahun, belum tentu produk itu bisa laris lagi pada bulan berikutnya.

Menggencarkan penjualan offline melalui beragam promo bisa menjadi satu cara. (Tapi model penjualan ini gak akan kita bahas SKIP!

Lalu, bagaimana cara yang harus ditempuh para penjual bidang fashion (segmentasi khusus) agar terus berjaya di pasar online?

Berikut Tips Bisnis Fashion Tanpa Paceklik:

Upload Produk Baru

Bukan hanya sekadar menambah variasi produk yang kita jual, trik ini diharapkan mampu mengundang minat buyer lama kita, untuk kembali melirik produk yang baru saja kita pajang. Mereka yang sudah pernah puas membeli barang di kita bisa jadi tertarik untuk membeli lagi produk baru.

Eh, mengunggah produk baru setidaknya mampu mengangkat penjualan kita di belantara Google.

Diversivikasi Produk

Bikin segmentasi produk jualan dengan konsep tertentu boleh saja. Hanya saja, kita harus realistis. Ketika kita berjualan seragam sekolah, maka jangan ngotot untuk bisa laris terus setelah masa masuk sekolah di awal tahun ajaran itu sudah lewat. Artinya, saat mengalami musim paceklik, boleh saja putar haluan. Misal, menambah ragam produk jualan dengan kaus olahraga.Kecuali, bisnis om dan tante itu “palugada”, maka tak perlu pusing mengubah konsep jualan.

Berilah Diskon

Manfaatkan Diskon. Sekecil potongan harga yang diberikan, jelas mengundang, calon buyer untuk - setidaknya - mengeklik produk kita. Syukur bisa langsung order. Bila beli dalam jumlah banyak, beri potongan harga. Set Harga Grosir, buyer akan bisa mendapatkan penawaran harga lebih murah. Dan sudah pasti, beli banyak - harga murah, akan menghemat isi kantong mereka.

Gercarkan Sharing Di Media Sosial

Penyebaran informasi paling mudah saat ini adalah melalui media sosial. Pasang gambar produk lapak kita di Facebook dan Twitter dll. Cara ini otomatis mengarahkan buyer pada produk jualan kita.

Undang Reseller Dan Dropshiper 

Bila bisa memastikan bahwa produk jualan kita adalah harga yang termurah dengan penjual lain, jangan segan undang reseller dan dropshipper. Reseller dan dropshipper ini akan senang merapat bila ada suplier barang yang menjual harga murah. Penjualan lapak kita akan semakin terbantu dengan keberadaan reseller dan dropshipper ini.Namun, sebelumnya, pelapak yang berniat jadi suplier barang ini juga harus bisa memastikan sendiri ketersediaan stok barang.

Bila tips-tips ini bisa dilakukan, jangan kaget jika kemudian transaksi terus berlipat, tanpa kenal paceklik. Amiinn.


Emoticon Emoticon